Minggu, 31 Agustus 2014

makalah tentang bahasa



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul ‘Membuat Mesin Pembuat Kopi’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan proyek ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.


Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.


Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.


Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.



                                                                                                            Penyusun


















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan
BAB II  PEMBAHASAN
A.    pengertian kepemimpinan
B.     metode kepemimpinan
C.     cara memilih pemimpin yang baik
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA




























BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Kepemimpinan adalah pangkal utama dan pertama penyebab daripada kegiatan, proses atau kesediaan untuk merubah pandangan atau sikap (mental, fisik) daripada kelompok orang-orang, baik dalam hubungan organisasi formal maupun informal.
Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik.Literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahka suatu ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting. Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya.
Kepemimpinan merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak, sehingga kemampuan seorang manajer dapat diukur dari kemampuannya dalam menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja.
Oleh karena itu, seorang manajer professional harus mendapatkan tindakan efektif dari orang-orang lain yang setaraf, kelompok-kelompok staf serta badan-badan di luar organisasi(perusahaannya). Selain itu, perlu memperoleh tindakan yang efektif dari atasannya.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

B. RUMUSAN MASALAH

1.Apakah pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimanakah metode kepemimpinan?
3. Bagaimana cara memilih pemimpin yang baik?
C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1.Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan.
2.Untuk mengetahui metode kepemimpinan.
3.Untuk mengetahui cara memilih pemimpin yang baik

BAB II
PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan para ahli, beberapa diantarnya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Ordway Tead (dalam Kartini Kartono, 1994:49)
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. George R. Terry (dalam Kartini Kartono, 1994:49)
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
3. K. Hemphill (dalam M. Thoha, 1996:227)
Kepemimpinan adalah suatu inisiatif untuk bertidak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama.
4. Prof. Kimball Young (dalam Kartini Kartono, 1994:50)
Kepemimpinan adalah bentuk dominasi didasari kemauan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain unuk berbuat sesuatu, berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat ditarik suatu pengertian bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan tingkah laku orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan kelompok dalam situasi tertentu.

B.  METODE KEPEMIMPINAN
Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tapi juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas sari aspek yang pertama yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metode kepemimpinan yang baik. Contoh adalah para pemimpin yang diperlukan untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.

Ada 3 hal penting dalam metode kepemimpinan, yaitu :
Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang jelas. Visi ini merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, yang mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas yang dahsyat melalui integrasi maupun sinergi berbagai keahlian dari orang – orang yang ada dalam organisasi tersebut. Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi. Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner yaitu memiliki visi yang jelas kemana organisasinya akan menuju. Kepemimpinan secara sederhana adalah proses untuk membawa orang – orang atau organisasi yang dipimpin menuju suatu tujuan yang jelas. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali. Visi inilah yang mendorong sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajar serta berkembang dalam mempertahankan survivalnya sehingga bias bertahan sampai beberapa generasi. Ada 2 aspek mengenai visi, yaitu visionary role dan implementation role. Artinya seorang pemimpin tidak hanya dapat membangun atau menciptakan visi bagi organisasinya tapi memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan visi tsb ke dalam suatu rangkaian tindakan atau kegiatan yang diperlukan untuk mencapai visi itu.
Seorang
v pemimpin yang efektif adalah seorang yang responsive. Artinya dia selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan, dan impian dari mereka yang dipimpin. Selain itu selalu aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang dihadapi.
Seorang
 pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping bagi orang – orang yang dipimpinnya (performance coach). Artinya dia memiliki kemempuan untuk menginspirasi, mendorong dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan (termasuk rencana kegiatan, target atau sasaran, rencana kebutuhan sumber daya, dsb), melakukan kegiatan sehari – hari seperti monitoring dan pengendalian, serta mengevaluasi kinerja dari anak buahnya.

C. CARA MEMILIH PEMIMPIN YANG BAIK
Adapun beberapa tips akurat dalam memiliih pemimpin yang baik yaitu :
1. Memilih pemimpin yang jujur.
Kita mesti memilih pemimpin yang jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, maupun orang lain. Jujur dengan kekuatan yang dimiliki, sadar akan kelemahan dalam dirinya, serta berusaha untuk memperbaikinya.
2. Memilih pemimpin yang transparansi dalam kepemimpinannya, ramah dan bersikap terbuka.
Pemimpin yang transparan dalam pemerintahannya dan bersikap terbuka, ia akan mau menerima saran dan kritikan dari rakyat, bahkan ia takkan segan untuk meminta pendapat langsung dari rakyat, demi kemajuan dan kemakmuran rakyatnya. Dengan transparansi juga, rakyat akan percaya kepada pemerintah (karena tidak ada bohong diantara kita). Selain itu carilah pemimpin yang bersikap terbuka, yaitu yang mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
3. Memilih pemimpin yang memiliki latar belakang yang baik.
Hal ini dapat kita lihat dari pendidikannya, kehidupan, keluarga dan keturunannya. Kita dapat mengetahuinya, setelah kita mencari tahu tentang siapa dia (pemimpin) itu. (jangan-jangan ia mantan napi).
4. Memilih pemimpin yang adil
Dewasa ini, memilih pemimpin yang adil sangatlah sulit, jika dibandingkan dengan criteria lainnya. Kebanyakan pemimpin sekarang gayanya membela untuk kepentingan rakyat, namun dibalik itu rakyat dibikinnya sengsara, demi kepentingan diri sendiri dan kelompoknya.


5. Memilih pemimpin yang pandai dan cerdas
Antara orang pandai dengan orang cerdas tidaklah sama. Orang pandai ialah orang yang dapat menjawab semua persoalan dengan ilmunya, seperti kecerdasan berhitung, ilmu teknologi yang bersangkutan dengan kecerdasan Intelektualnya (IQ). Namun orang cerdas mampu membaca keadaan, mencari kesempatan di tengah kesempitan, kalau orang Minangkabau mengenalnya dengan orang yang arif dan bijak. Orang cerdas/arif bijaksana bukan hanya pandai, tapi juga dapat berpandai-pandai demi kemaslahatan rakyatnya. Itulah beda orang pandai dengan orang cerdas atau arif dan bijaksana.
6. Memilih pemimpin yang mampu berkomunikasi, semangat “team work”, kreatif, percaya diri, inovatif dan mobilitas.
7. Jangan Memilih pemimpin yang menjatuhkan atau mejelek-jelekkan orang lain/pemimpin yang sedang berkuasa.
Kalimat yang demikian dapat kita lihat, ketika ia menggelar kampanye. Menjatuhkandan menjelek-jelekkan orang lain, seolah ialah orang yang paling benar. Hati-hatilah dengan orang yang demikian, tidak usah saja dipilih.
8. Memilih pemimpin yang memiliki rasa kehormatan diri, kewibawaan, karisma dan kedisiplinan seorang pemimpin
Dengan demikian ia mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas semua kebijakannya. Kita dapat melihat kewibawaan dan karisma/figur seorang pemimpin itu, saat ia berbicara di depan umum dan dalam kepribadian sehari-harinya.
9. Kemudian pilihlah sesuai dengan hati nurani kita.
Jangan pernah sekali-kali berpikiran untuk Golput (golongan putih) atau tidak memilih. Ingat…! Satu suara kita menentukan bangsa dan daerah ini 5 tahun yang akan datang.














BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Pemimpin yang amanah selain memiliki jiwa sosial yang tinggi, ia juga lebih tenang dalam bersikap. Ia tidak pernah takut terhadap apapun dalam menjalankan tugas yang diembannya. Hal ini memberikan pemahaman bahwa pemimpin yang amanah sangat berkaitan erat dengan sikap ketenangannya. Seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya berusaha menghindar untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan yang ada, atau nilai-nilai moral serta adat dan kebiasaan yang ada dalam masyarakat.

Dalam memimpin sebuah negeri misalnya, seorang pemimpin yang amanah harus benar-benar mampu menjalankan semua visi dan misi yang telah diproklamirkan sebelum terpilih menjadi pemimpin, karena umumnya kita terpanggil hati nuraninya untuk menentukan pilihan kepada seorang pemimpin tertentu karena diyakininya mampu menjalankan semua janji-janjiinya.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

B.  SARAN
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

















DAFTAR PUSTAKA

M.Herujito.Yayat, Dasar-dasar manajemen, Jakarta, PT Grasindo,2001.
Munawir.Drs.EK.Imam, Asas-asas kepemimpinan dalam Islam, Usaha Nasional.
Mar’at.Prof.DR. pemimpin dan kepemimpinan, Ghalia Indonesia, 1983.
http://futho-kepemimpinan.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar