Sabtu, 21 November 2015

Asal Mula dan Sejarah Desa Bantrung



Asal Mula dan Sejarah Desa Bantrung 

(Barang Beto Kentrung)

Desa Bantrung adalah salah satu desa di Kecamatan Batealit, Jepara. Letak desa ini jika dari arah Jepara berada lebih kurang 7 Km ke arah hutan pinus Setra. Desa Bantrung berbatasan langsung dengan Desa Bawu.
Lantas bagaimana cerita asal mula desa yang tidak jauh dari pusat kecamatan itu dinamakan Bantrung? Berikut cerita yang dituturkan salah satu warga desa bantrung yakni (ibu siti nuri’ah).

Mulanya di desa yang kini bernama Desa Bantrung sering didatangi pengamen yang menggunakan kentrung (rebana) sebagai alat musiknya. Setiap hari pengamen tersebut berjalan keliling dengan menabuh rebana seorang diri. Oleh sebab itulah, wilayah tersebut dinamakan Desa Bantrung.

Karena saking luasnya wilayah mengamen, orang tersebut pun memetak-metakan desa Bantrung menjadi enam kelompok, yang kini dinamakan dukuh.
Pertama Bantrung Pendem. Kenapa dinamakan Bantrung Pendem? Karena di wilayah ini, banyak terdapat makam. Jadi sepanjang perjalanan orang tersebut mengamen menjumpai banyak makam. Itu sebabnya diberi nama Bantrung Pendem.
Kemudian Bantrung Kedung Dowo. Dinamakan Bantrung Kedung Dawa lantaran saat mengamen menggunakan kentrung, si pengamen dalam perjalanan ngamennya menjumpai (dan menyusuri) sungai yang sangat panjang dan dalam. Kedung dalam bahasa Jawa yaitu bagian sungai yang paling dalam (palung sungai), sedangkan dawa artinya panjang.

Selain itu, ada yang diberi nama Bantrung Krajan. Nama tersebut diberikan lantaran saat berkeliling mengamen, pengamen tersebut menjumpai banyaknya kranjang yang terbuat dari janur. Selain menjumpai banyak kranjang janur, si pengamen menjumpai sungai dengan bebatuan yang melekah.

Berikutnya Dukuh Bantrung Ngancar. Dulunya ada pengamen yang sedang berkeliling mengamen pasti beristiharat minum dan mandi di sungai yang airnya jernih. Aliran air sungai itu mengalir deras. Selain itu, di sungai tersebut juga terdapat air terjun.
Selanjutnya Bantrung Sekuto dan Bantrung Sendang. Menurut, kenapa dinamakan Bantrung Sekuto?, karena wilayah tersebut wilayah yang paling ramai. Itu sebabnya diberi nama Bantrung Sekuto, yaitu dari kata Kuto (Kota). Dimana kota selalu identik dengan pusat keramaian. Sedangkan untuk penamaan Bantrung Sendang, bu siti menuturkan karena dulunya di wilayah tersebut banyak terdapat sendang atau belik. Sendang atau belik (bahasa Jawa) yaitu sumber mata air yang keluar dari tanah. Kemudian membentuk seperti kolam besar.

Kali ini ibu siti nuri’ah nampak lebih bersemangat menuturkan legenda-legenda pedukuhan di desa tempatnya bermukim. Kebanggan itu nampak, mungkin beliau sadar betul karena tak banyak generasi saat ini yang ingin belajar mengetahui legenda asal mula desa tempatnya tinggal. Padahal, setiap desa pasti memiliki cerita legenda yang melatarbelakangi penamaan atau terjadinya desa tersebut.

terimakasih telah berkunjung....

2 komentar:

  1. selain bikin artikel pelajaran dan sejarah saya juga bikin furniture..
    silahkan lihat website furniture saya di..
    mebel jepara

    BalasHapus
  2. wah baru tahu kalau desa bantrung awal mulanya seperti itu, januari 2019 kemarin sampai bulan maret nanti masih mengeksplor desa bantrung. semoga aja bisa napak tilas dan semoga bisa menggali informasi lebih tentang desa bantrung

    BalasHapus