Minggu, 31 Agustus 2014

Makalah Bahasa Arab




KATA PENGANTAR

             Puji dan Syukur kita panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya, Sehingga  saya  telah menyelesaikan makalah salah satu tugas sekolah mata pelajaran Bahasa Arab.
            Dalam kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
Atas segala bantuan dari segala pihak semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang berlipat ganda. Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah ini Semoga makalah ini bermanfa’at khususnya bagi saya  dan umumnya bagi pembaca,
                                                                     

                                                                             Jepara, 20 Agustus 2014
                                                                              Penyusun


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………
......1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..
.......2
BAB 1PENDAHULUAN………………………………………………………………….......
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….
.....3
B. Rumusan masalah…...………………………………………………………………….
.....3
C.Tujuan ...................................................................................................................................3
BAB 11 PEMBAHASAN …………………………….. ………………………………….....4
A. P
engertian Athaf…………………………………………………………….......................
B. M
acam-Macam, Makna, Fungsi Dan Penggunaan Athaf …………………………………………………………………………………………….......7
BAB111PENUTUP....................................................................................................................
Kesimpulan…………………………………………………………………………..............18
Saran……………………………………………………………………………………........18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
....19








BAB 1
PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang
        Al – Athfu merupakan salah satu kaidah tata bahasa dalam bahasa Arab dalam hal diperlukan pemahaman yang sangat mendalam dalam mempelajarinya. Apabila salah memahaminya maka kita akan salah dalam pema’naannya. Maka diperlukan ketelitian.
2.  Rumusan Masalah
     1. Apa yang dimaksud dengan konjugasi arab (athaf) ?
     2. Apa saja macam – macam huruf athaf  ?
     3. Bagaimana makna dan fungsi huruf athaf  ?
     4. Bagaimana penggunaan huruf athaf dalam kalimat ?
3.  Tujuan
      1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan konjugasi arab (athaf).
      2. Mengetahui macam – macam huruf athaf.
      3. Mengetahui makna dan fungsi huruf athaf.
      4. Mengetahui penggunaan athaf  dalam kalimat




                                                                           

BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN ATHAF


اَلْعَطْفُ هُوَ تَابِعٌ يَتَوَسَّطُ بيْنَهُ وَبَيْنَ مَتْبُوْعِهِ أحَدُ حُرُوفِ الْعَطْفِ

Keterangan :

      ATHAF ialah kata nama yang mengikuti akhiran kata yang menghubungkan dengan menempati kedudukan terhubung (ma’thuf), dan ia harus dibaca mengikuti baris akhiran kata nama sebelumnya.

      Athaf  secara bahasa artinya kembali , karena pembicara mengembalikan kepada lafl yang pertama lalu menjelaskannya dengan lafal sesudahnya . Athaf adalah penyerta yang diantara ia dan lafal yang disertai terdapat salahsatu athaf.

      Athaf adalah isim atau fi’il yang mengikuti isim atau fi’il sebelumnya yang dihubungkan dengan salah satu huruf athaf.
Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung, yang berarti kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa(Hasan Alwi, dkk.,2003:296). Dalam pengertian lainnya, konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi(Harimurti, 2007:102).


                                                                        

Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam kontruksi hipotaksis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain dalam konstruksi hipotaksis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi. Konjungsi menghubungkan bagian-bagian ujaran yang setataran maupun yang tidak setataran. Keanekaragaman bahasa menyebabkan beberapa konjungsi sulit dibedakan dari preposisi(Kridaasana, 2007:102).


Kata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf. Kata penghubung antar klausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antar kalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya), dan kata penghubung antar paragraf letaknya di awal paragraf.

Dari beberapa definisi diatas dapat Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijabarkan bahwa pada dasarnya (konjungsi) berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.

Kata penghubung atau konjungsi dalam bahasa arab disebut Athof. Athof adalah jenis tawabi yang terletak setelah huruf athof, yang merupakan penghubung antara isim yang satu dengan yang lainnya, atau fi’il yang satu dengan yang lainnya.

Sama halnya dengan kata penghubung dalam bahasa Indonesia, selain menghubungkan kata dalam satu kalimat, athof  juga menghubungkan kata antar kalimat dan paragraf. Dengan hadirnya athof yang menghubungkan satuan-satuan bahasa dapat menjadi sebuah gramatika yang terpadu. Selain gramatika tersebut menjadi padu, akan timbul makna yang bermacam-macam. Keanekaragaman hubungan makna tersebut mencerminkan adanya keanekaragaman pesan dan permasalahn kehidupan manusia sebagai pengguna bahasa.

                                                                              



العطف


المواضع بعض في حتّى و لكنّ و لا و  و بل وإمّا،   ام  و واو ثمّ  و والفاء الواو: هي و عشرة العطف حروف و
على او، خفضت مخفوض على او، نصبت منصوب على او، رفعت مرفوع على عطفت فإن
يقعد لم و يقم لم زيد و عمرو و بزيد مررت و، عمرا و زيدا رايت و، عمرو و زيد قام : تقول، جزمت مجزوم
           
            “ Huruf athaf  ada sepuluh, yaitu : الواو (dan), الفاء (kemudian), ثمّ (kemudian), او (atau), ام (atau), إمّا (atau), بل (tetapi), لا(tidak), لكنّ (akan tetapi), dan حتّى (hingga) pada sebagian tempat. Jika mengathafkan sebuah kata kepada ma’thuf yang marfu’, engkau harus merafa’kannya. Demikian pula halnya jika ma’thuf tersebut manshub, engkau harus menashabkan athafnya. Bagitu pula jika ma’thuf beri’rab makhfudh atau majzum, maka engkau harus menjadikannya khafadh atau jazm. Sebagai contoh : يقعد لم و يقم لم زيد و عمرو و بزيد مررت و، عمرا و زيدا رايت و، عمرو و زيد قام

                   Makna Athaf
              Athaf terbagi kedalam dua makna, yaitu :
                1. Secara etimologi bermakna الميل (condong), contoh :  فلان على فلان عطف (si Fulan lebih                                                   condong pada si Fulan).
                2. Secara terminologi Athaf terbagi menjadi dua, yaitu :
                   a).  Athaf bayan.
                   b).   Athaf nasq.



                                                                                 

  B. MACAM-MACAM, MAKNA ,  FUNGSI, DAN PENGGUNAAN HURUF ATHAF

        A.  Athaf Bayan.
         Athaf bayan adalah tabi’ yang berupa isim jamid dan berfungsi menjelaskan matbu’nya jika berupa isim ma’rifat, dan berfungsi mentakhshis (mengkhususkan) matbu’nya jika berupa isim nakirah. Contoh :  صديد ماء من

        B.  Athaf Nasaq.
        Athaf nasq adalah athaf yang diantara tabi’ dan matbu’nya terdapat salah satu dari sepuluh huruf-huruf athaf. Huruf-huruf tersebut, yaitu :

       1.      Maknanya Wawu.
        Wawu itu bermakna muthlaqul jam’i (mutlaqnya mengathofkan) maksudnya bisa mengathofkan ma’thuf pada mathuf alaih yang mendahului, yang bersamaan atau yang setelahnya didalam hukumnya, sedangkan untuk menentukannya dengan melihat qorinahnya.
Contoh :
          a)      Ma’thuf alaih yang mendahului ma’thuf :
ولقد ارسلنا نوح                               ولقد ارسلنا نوحا وابراهيم       (dan kami benar-benar telah mengutus Nuh dan Ibrohim)
    Maksudnya : terutusnya nabi Nuh itu mendahului nabi Ibrohim
          b)      Ma’thuf alaihnya setelah ma’thuf
كدلك يوحى إليك وإلى الذين من قبلك الله العزيز الحكيم


(Demkianlah Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, mewahyukan kepada kamu                             (Muhammad) dan kepada orang-orang yang setelah kamu).

        c)    Ma’thuf alaihnya bersamaan dengan ma’thuf
فأنجيناه واصحا                                                        (  Maka kami (Allah) menyelamatkan Nuh dan orang-orang yang diperahu.)
       2.      Maknanya Fa’
       Fa’ itu bermakna tartib yang muttasil (artinya ma’thuf itu terjadinya setelah ma’thuf alaih secara langsung/tidak terpisah waktu yang lama menurut Urf nya manusia). Tartib dibagi menjadi dua, yaitu :
       1)      Tartib Maknawi
          Artinya antara ma’thuf dan ma’thuf alaih dalam kejadiannya memang berurutan, Seperti :
         a.        زيد فعمروجاء     Telah datang Zaid lalu Umar
         b.      الذى خلق فسوى    Yang menciptakan dan yang menyempurnakan (penciptannya). (Al A’la : 2)
      2)      Tartib Dzikri
         Artinya hanya berurutan dalam penyebutannya saja, tempatnya yaitu ketika mengathofkan ma’thuf yang merupakan perincian (mufashol) pada ma’thuf alaih yang mujmal (global).
Contoh :
       a)      دى نوح ربه فقال إن ابنى من اهلىونا
(Nabi Nuh memanggil Tuhannya, lalu berkata : sesungguhnya anakku adalah keluargaku)
      b)      توضاء فغسل وجهه ويديه ومسح راسه ورجليه

Dia berwudlu, lalu membasuh wajahnya dan kedua tangannya, dan mengusap kepalanya dan kedua kakinya.
3.    Maknanya  ثم
       Yaitu menunjukkan makna tartib Infishol (artinya ma’thuf itu terjadi setelah ma’thuf alih dengan secara tidak langsung, karena dipisah waktu yang lama menurut ‘Urf).
Contoh :
        1)      جاء زيد ثم عمرو       (  telah datang zaid kemudian Umar )
        2)      Dan seperti Firman Allah :     
والله خلقكم من تراب ثم نط                                                          
والله خل                                                   “dan Allah menciptakan kalian dari tanah kemudian dari air mani”. (Al Fathir : 11)
       4.     Syarat Mengathofkan dengan حتى ada dua, yaitu :
             a.  Ma’thuf merupakan bagian atau seperti bagian dari ma’thuf alaih
Contoh :
            a)  Ma’thuf merupakan bagian dari ma’thuf alaih.
اكلت السمكة حتى رأسه          ا       ( Saya makan ikan sehingga kepalanya )
           b)  Ma’thuf seperti bagian dari ma’thuf  alaih.
اعجبتنى الجارية حتى حديثها                                                         ( Wanita muda itu mengagumkanku sehingga perkataannya).
            b.  Ma’thuf merupakan Ghoyah (puncak/batas akhir) dari ma’thuf alaih, baik dalam segi kelebihan atau kekurangan.



Contoh :
          a)  Ghoyah dalam kelebihan.
مات الناس حتى الانبياء                                                     (  Manusia pasti mati sehingga para Nabi )
         b)      Ghoyah dalam kekurangan
قدم الحجاج حتى المشاة                                                           orang yang berhaji itu telah datang sehingga orang-orang yang     berhaji dengan berjalan kaki.
       5.      ام yang dilakukan sebagai huruf Athof.
      Yang dilakukan sebagai huruf athof adalah ام muttasilah, yaitu yang bertempat pada dua tempat, yaitu :
        a.       ام yang terletak setelah hamzah taswiyah.
      Hamzah taswiyah yaitu hamzah yang masuk pada jumlah, yang jumlah tersebut dengan ام bisa di tempati dengan masdar, yang biasanya terletak setelah lafadz سواء,  ابالىما dan sesamanya, ام yang terletak setelah hamzah taswiyah bisa berada diantara dua jumlah yang berbeda.
Contoh :
             a)      Yang terletak diantara dua jumlah fi’liyah.
1.     سواء على اقمت ام قعدت                                                    (Bagiku sama saja, apakah kamu berdiri atau duduk
        Ta’wilannya :              اء على قيامك ام قعودك سو
         Dan seperti firman Allah :
                      علينا أجزعنا ام ص   Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar, (Ibrohim : 21)
        Ta’wilannya :              اء علينا جزعنا اوصبرناسو

       b)      Yang terletak diantara dua jumlah ismiyah.
ولست أبلى بعد فقدى مالكا * أموتى ناء ام هو الآن واقع
 Setelah kematian penguasa, aku tidak memperdulikan, apakah kematianku masih jauh atau  kematianku daang saat ini.
         c)      Terletak diantara dua jumlah yang berbeda.
سواء علينا أدعو تموهم ام انتم صامتون                                                        Sama saja bagi kalian, apakah kalian menyembah (berdo’a) pada berhala atau kalian diam.
Ta’wilannya : اء عليكم دعوتكم إياهم ام صم                           وتكمسو                                             
       b.      ام yang terletak setelah  المغنية عن ايالهمزة
        (hamzah yang bersamaan dengan ام yang setelahnya bisa menempati pada tempatnya lafadz اي), yaitu hamzah yang bersamaan ام yang menunjukkan makna mencari kepastian diantara dua perkara, ام seperti ini gholibnya berada diantara dua lafadz yang mufrod.
Contoh :
Yang terletak diantara dua lafadz yang mufrod.
Inilah yang gholib (banyak terjadi),
1.        أزيد عندك أم عمرو                                                   Apakah Zaid yang disisimu ataukah Amr?
   Ta’wilannya :
أيهما عندك                                  Apakah kalian, yang lebih sulit menjadikannya, ataukah membangun langit?
       6.      Maknanya huruf athof أو
Huruf athof أو memiliki beberapa makna, yaitu :
       a.       Takhyir.


Contoh :
       a.       Takhyir setelah tholab lafdzon.
a)      من مال                              ى درهما او دينا                Ambillah sebagian dari hartaku, dirham atau dinar
b)     تزوج هندا او اخته                              Nikahilah Hindun atau saudaranya
       b.      Takhyir setelah tholab taqdir.
ففدية من صيام او صدقة اونسك                                                                     maka membayar fidyah, (hendaknya) melakukan puasa atau shodaqoh atau nusuk.
Taqdirnya : ليفعل من صيام
       c.      Bermakna Ibahah.
Contoh :
                 جالس العلماء او الز           هاد                     Bergaullah dengan para ulama atau dengan orang-orang yang zuhud
       c.       Bermakna Taqsim (membagi)
Contoh :
kalimah itu ada                           adakalanya isim atau fiil atau huruf
       d.      Bermakna Ibham.
Contoh :
      a)      جاء زيد او عمرو                    Telah datang Zaid atau Umar
Makna ini terjadi apabila mutakallim sudah mengetahui siapa sebenarnya orang yang datang diantara keduanya, lalu ia menyembunyikan hal yang sebenarnya pada pendengar.
       

       b)      Dan seperti firman Allah :
وإنا او إيكم لعلى هدى أو فى ضلال مبين
Dan sesungguhnya kami (Allah) atau kalian (orang-orang musyrik) yang pasti dalam kebenaran  atau kesesatan yang nyata. (Saba’ : 24)
       e.       Bermakna Idlrob
Yaitu memindah sesuatu pada sesuatu yang lain (bermakna bahkan).
Contoh :
ماذا ترى فى عيال قد برمت بهم ۞ ام احصى عدتهم إلا بعداد
كانوا ثمانين او زادوا ثمانية ۞ لولا رجاۏك قد قتات أولادى
Bagaimana pendapatmu tentang anak-anakku, yang aku telah bosan dan payah menanggung penghidupan mereka, aku tidak dapat menghitung mereka kecuali dengan alat penghitung.
Mereka berjumlah delapan puluh orang lebih delapan, seandainya tiada harapan darimu niscaya aku benar-benar membunuh anak-anakku. (Jarir ibn Athiyah)
Lafadz أو زادوا  bermakna بل زادوا
       7.      Huruf  إما maknanya sama dengan أو
Huruf إما apabila disebutkan dua kali, maka إما yang kedua maknanya sama seperti huruf أو, yaitu apabila terletak setelah kalam tholab maka bermakna takhyir atau ibahah, dan apabila terletak setelah kalam khobar maka bermakna taqsim, tasykik atau ibham.
Contoh :
       a)      Yang bermakna Takhyir.
Nikahilah ada                              adakalanya Hindun atau adakalanya saudaranya.
                                                  
 ambillah sebag                           ambillah sebagian hartaku adakalanya dinar atau dirham.
       b)      Bermakna Ibahah.
Bergaulah ad                               adakalanya ulama atau orang-orang yang zuhud.
       c)      Bermakna Taqsim.
الكل      Kalimah                             itu adakalanya sim, atau fiil atau huruf.
       d)     Bermakna Ibham dan Syak.
Telah datang, a                           telah datang adakalanya Zaid atau Umar.
       8)      Huruf athof لكن
Huruf لكن bisa dilakukan sebagai huruf athof disyaratkan terletak setelah nafi atau nahi.
Contoh :
       a.       Yang terletak setelah nafi.
      1)      ما ضربت زيدا لكن عمرا           Aku tidak memukul Zaid tetapi Umar
       2)      ما قام زيد لكن عمرا                  Zaid tidak berdiri tetapi Umar.
       b.      Yang terletak setelah nahi.
لا تضرب زيدا لكن عمرا                 Jangan memukul Zaid tetapi Umar.
       9.     Huruf athof لا.
Huruf لاbisa dilakukan sebagai huruf athof dengan dua syarat, yaitu :
       1)      Ma’thufnya berupa lafadz yang mufrod (bukan jumlah).
       2)      Terletak setelah nida’, amar atau kalam isbat.

Contoh :
       a.       Yang terletak setelah Nida’
يا زيد لا عمرو اجتهد                      Hai Zaid, bukan Umar rajinlah
       b.      Yang terletak setelah Amar
اضرب زيدا لا عمرا                       Pukullah Zaid, jangan Umar.
       c.       Yang terletak setelah Kalam Isbat.
جاء زيد لا عمرو                          Telah dating Zaid, bukan Umar
       10.  Maknanya huruf athof  بل
Huruf athof بل itu memiliki dua makna, yaitu :
       1)      Apabila terletak setelah Nafi atau Nahi
Maka maknanya seperti huruf athof  لكن, yaitu menetapkan hukumnya ma’thuf alaih, dan menetapkan kebalikan hokum tersebut pada ma’thuf.
Contoh :
       a.       ما قام زيد بل عمرو      Zaid tidak berdiri tetapi Umar.
(Menetapkan hukum tidak berdiri pada Zaid, dan menetapkan kebalikannya yaitu berdiri pada Umar).
       b.      لا تضرب زيدا بل عمرا Jangan memukul Zaid tetapi Umar.
       2)      Apabila di dalam kalam khobar yang Musbat dan Amar
Maka bermakna idlrob yaitu memindah hukumnya ma’thuf alaih pada ma’thuf, seakan ma’thuf alaih tidak pernah diucapkan.

Contoh :
       a.       Yang dalam Kalam Khobar yang Musbat.
قام زيد بل عمر           Zaid telah berdiri, bahkan Umar.
(Maknanya, yang berdiri Umar).
       b.      Yang didalam Amar.
اضرب زيدا بل عمرا Pukullah Zaid, bahkan Umar.
(maknanya, pukullah Umar).
       Kaidah Hukum Huruf-Huruf Athaf

          Sepuluh huruf di atas mempengaruhi athaf sehingga mengikuti ma’thufnya dalam segi pengi’rabannya di dalam kalimat. Para ‘ulama ahli nahwu menyebutkan ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam hukum huruf-huruf athaf, diantaranya yaitu :

          1)      فإن كان المتبوع مرفوعا كان التابع مرفوعا
           Apabila matbu’nya marfu’ (berada dalam keadaaan rafa’) maka tabi’nya pun harus berada dalam keadaan marfu’. Contoh : قابلني محمّد و خالد
          2)      وإن كان المتبوع منصوبا كان التابع منصوبا
           Apabila matbu’nya manshub (berada dalam keadaan nashab) maka tabi’nya pun harus berada dalam keadaan nashab. Contoh : قابلتُ محمّدا و خالدا
 3)      و إن كان المتبوع مخفوضا كان التابع مخفوضا
           Apabila matbu’nya makhfudl (berada dalam keadaan khafadl) maka tabi’nya pun harus berada dalam keadaan khafadl. Contoh : مررتُ بمحمّد و خالد

         4)      و إن كان المتبوع مجزوما كان التابع مجزوما
    

 Apabila matbu’nya majzum (berada dalam keadaan jazm) maka tabi’nya pun harus berada dalam keadaan jazm. Contoh : لم يحضرْ خالد او يُرسلْ رسولا

           Dan dari berbaga contoh-contoh diatas kita dapat mengetahui bahwa isim hanya dapat diathafkan pada isim dan fi’il hanya dapat diathafkan pada fi’il.
       PEMBAGIAN ATHAF
        Athaf terbagi menjadi 2 bagian :
    1. Athaf Bayan  عطف بياناَلتَّابِعُ اَلْجَامِدُ المُشَبَّهُ لِلصِّفَةِ فِى اِيْضَاحِ مَتْبُوْعِهِ
       “Tabi’ (lafazh yang mengikuti) yang jamid dan menyerupai terhadap sifat dalam menjelaskan matbu’nya”
        Contoh Athaf Bayan :
        اَقْسَمَ بِاللهِ اَبُو حَفْصٍ عُمَرُ
   2.  Athaf Nasaq   عطف نسقالتَّابِعُ الْمُتَوَسِطُ بِيْنَهُ وَبَيْنَ مَتْبُوعِهِ اِحْدَى الحُرُوفِ العَطْفِ العَشَرَةِ
        Tabi’ ( lafazh yang mengikuti) yang antara ia dengan matbu’nya ditengah – tengahi oleh salah satu huruf athaf yang sepuluh
        Contoh Athaf Nasaq :    أُخْصُصْ بِوُدِّ وَثَنَاءٍ
         Lafazh َثَنَاءٍ di’athafkan ke lafazh وُدِّ dan sedangkan lafazh ثَنَاءٍ itu disebutnya ma’thuf dan lafazh وُدِّ disebut ma’thuf a’laih dan wawu disebut a’thaf.
         PEMBAGIAN ATHAF
         Athaf terbagi menjadi 2 bagian :
         1. Athaf Bayan  (عطف بيان)
         2. Athaf Nasaq  ( عطف نسق)

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
       
         ATHAF  ialah kata nama yang mengikuti akhiran kata yang menghubungkan dengan menempati kedudukan terhubung (ma’thuf), dan ia harus dibaca mengikuti baris akhiran kata nama sebelumnya kemudian di antara huruf – huruf athof yang harus di – ikuti salah satu ialah :
Contoh :  ATذَهَبَ أحْمَدُ وَ عَلِيٌّ : telah pergi Ahmad dan Ali (bersamaan)


      B. Saran
      1. Agar kita memperlajarinya dengan teliti agar tidak salah faham.
      2. Agar pembaca lebih berhati – hati dalam melakukan percakapan maupun penulisan bahasa arab          







4 komentar:

  1. Ingin mempunyai mebel jepara atau mebel bagus jepara silahkan lihat kami di
    mebel bagus jepara

    BalasHapus
  2. Ingin mempunyai mebel jepara atau mebel bagus jepara silahkan lihat kami di
    mebel bagus jepara

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. i need help please this for my school project thankyou so much

    http://kobraaaa.wikidot.com
    .

    BalasHapus