KISAH PEREMPATAN BAWU MOJO
Sekarang
saya akan posting sejarah atau asal usul desa bawu mojo batealit jepara
Bawu
mojo yang sekarang jalan raya jalur cepat yang sekarang sudah kemajuan zaman
bawu mojo dulunya sngat sepi sekali dan pada tahun atau zaman dahulu bawu mojo
banyak pohon yang tumbuh subur dan dulunya jln bawu mojo hanya bisa di lewati
satu mobil , pada zaman dahulu di sekitar perempatan bawu mojo ada sebuah pohon
yang konon ceritanya pohon itu pohon mojo yang pada zaman dahulu sangat tumbuh
besar dan pohon itu dulu di sebelah perempatan bawu mojo tumbuh sangat subur
dan ber ukuran besar.
Bawu
batealit jepara sudah ada sebelum saya lahir dan sampai sekarang bawu batealit
jepara kini semakin maju perkembangannya , tidak seperti pada zaman dahulu yang
konon ceritanya menurut orang yang lebih tua atau menurut nenek moyang kita
bawu batealit jepara tepatnya di perempatan bawu mojo dulu ada sebuah kisah
seorang nenek yang sudah tua dengan pakai selendang di kepala atau berkrudung
selendang sarung akan tetapi seorang nenek itu berjalan tidak normal atau
berjalan dengan kata lain istilah jawanya ngesot .
Pada
zaman dahulu seorang nenek itu sering beristirahat di bawah pohon mojo yang
konon ceritanya pohon itu sangat besar dan pada zaman dahulu nenek itu sering
istirahat disitu bahkan nenek itu tidur di bawah pohon mojo sampai akhirnya
nenek itu meninggal dan hilang entah kemana sampai sekarang saya juga tidak tau
karena sejak itu saya belum lahir dan sayangnya saya belum tau kelanjutan
ceritanya karena orang yang cerita dengan ku tak mau ngelanjutin kisah nenek
itu.
Sobat
blog tercinta atau sobat bawu jepara tercinta sampai sekarang desa bawu mojo
yang terkenal ramai akan lingkungannya masih mengandung bau mistis karena asala
usul desa bawu mojo yang dulu sempit dan ber isi pohon mojo dan seorang nenek
tadi yang saya ceritakan telah membawa cerita mistis dan sampai sekarang jika
ada seorang yang lewat perempatan bawu mojo dia pakai selendang jarik atau
sarung di taruh di atas kepala maka konon katanya tidak boleh karena nenek itu
bilang ‘ kalau lewat perempatan bawu mojo jangan pakai selendang atau sarung di
atas kepala karena nenek kuwatir nanti dia seperti nenek tidak bisa jalan
normal atau istilah jawa ngesot.
Sobat
blog tercinta atau sobat bawu jepara tercinta demikian sejarah atau asal usul
desa bawu mojo yang sekarang ada bangjonya yang sangat ramai , buat nenek yang
telah memperjuangkan desa saya bawu mojo dan buat semuanya saya mohon ma’af apabila
ada kata-kata yang kurang pas atau ada yang salah dengan cerita saya ini saya
mohon ma’af dan semoga nenek itu masuk surga dan tetap di ampuni dosanya oleh
sang kuasa . Amin…..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusjual sofa retro , harga bagus.. harga setandar mebel jepara
BalasHapussofa retro jepara
selain membuat artikel kami juga membuat furniture silahkan lihat website furniture saya.. terimakasih...
BalasHapusmebel jepara
selain membuat artikel kami juga membuat furniture silahkan lihat website furniture saya.. terimakasih...
BalasHapusfurniture jepara
Sip
BalasHapus