Selasa, 12 Agustus 2014

Artikel Tentang Tasawuf




Review Buku Yang Berjudul Menggugat Tasawuf
Karya Prov.dr.Amin Syukur M.A

Tasawuf sudah ada sejak Rasullah .
            Secara tasawuf berasal dari bahasa Arab yang diperdebatkan asal atau akar katanya . ada yang mengatakan shuf ( Bulu domba ) sahafa ( Bwersih / Jernih ) shaf ( barisan terdepan ) . Suffah ( Masjid Nabawi )
            Sedangkan secara terminologis menurut harun nasution inti tasawuf ialah kesadaran adanya komunikasi dan dialog langsung antara manusia dengan tuhan nya. Oleh karena itu prilaku tasawuf harus tetap berada dalam kerangka syariat islam. Dalam kautan ini al-juhaidi sebagaimana dinukil oleh al-Qusyairi mengatakan ;” Seandainya ada seseorang yang diberi kemampuan luar biasa , misalnya bisa terbang di angkasa , maka jangan cepet percaya dan tergiur kepadanya sebelum mengetahui bagaimana keadaan dia dalam menjalankan syariat agama.
            Dan untuk masa sekarang tasawuf dituntut untuk mengarahkan orlentasi dan melaksanakan tanggung jawab baru, Penyempurnaan moral individual kemoral structural (Sosial) dengan cara-cara misalnya :
a.      Dari jiwa ke jiwa
b.      Dari rohani ke jasmani
c.       Dari etika individual ke politik sosial
d.      Dari mediasi ke tindakan terbuka dll



A.    Syarat Tasawuf
            Sebutan tasawuf tidak pernah dikenal pada masa Nabi maupun khulafaur Rasyidin. Karena pada masa itu para pengikut Nabi SAW diberi panggilan sahabat. Panggilan ini adalah yang paling berharga pada masa itu.
            Munculnya istilah tasawuf baru dimulai pada pertengahan abad II I hijriyah oleh Abu hasim Al-kufy dengan meletakkan Al-syufy dibelakang namanya. Dan meskipun ada yang mendahuluinya dalam zuhud, wara dan tawakal dalam mahabah akan tetapi ia adalah yang pertama kali diberi nama Al-Sufi.
1.      Factor lahirnya tasawuf
            Nicholsan lebih condong menyimpulkan bahwa tasawuf itu sedikit banyak telah dipengaruhi oleh faktor Nasrani, meskipun hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari syair-syair mereka yang mengenal kerahiban. Mereka memuliakan para rahib itu dan dari para rahib itu mereka mengambil pelajaran tentang tasawuf. Pandangan ini dibentak oleh nasyar, bahwa yang diteladani dan diminta petunjuk bukan rahib Nasrani , akan tetapi para hanif yang tidak mau menyembah berhala.
Dengan demikian tasawuf lahir karena didorong ajaran islam sebagaimana terkandung dalam kedua sumbernya AL-QUR’AN dan Al-Sunnah, yakni mendorong agar umatnya beribadah, berprilaku baik, yang semua itu adalah inti tasawuf.
2.      Sejarah Perkembangan Tasawuf
            Pada masa khulafa Al-Rasyidin ketiga yang pertama, istilah Qurra dipakai sebagai panggilan bagi pagkaji Al-Qur’an. Setelah kematian Ali dan husaif, muncul orang-orang yang merasa dirinya banyak dosa sehingga selalu bertaubat kepada ALLaH. Mereka ini disebut tawwabin. Ada pula kelompok yang selalu mengucurkan air mata kepedihan dan mereka ini disebut Buka’in. Lebih jauh lagi berkembang istilah baru yakni Qoshshash ( pendongeng ) Nusak ( Ahli ibadah ) , Rabbaniygin ( Ahli ketuhanan ) dan sebagainya.

            Seperti diketahui, bahwa Sejarah islam ditandai dengan peristiwa tragis, yakni pembunuhan terhadap diri khalifah ketiga Ustman bin affan. Dari peristiwa itu secara berantai terjadi kekacauan dan kemerosotan Akhlak. Hal ini menyebabkan sahabat-sahabat yang masih ada dan pemuka-pemuka islam yang mau berfikir , berikhtiar membangkitkan kembali ajaran islam, pulang masuk masjid, mendengarkan kembali khisah mengenai zuhud dsb.
B.     Ajaran tasawuf
1.      Konsep ketuhanan dalam tasawuf
Berbicara tentang tuhan dalam kaitannya dengan tasawuf. Segera timbul pertanyaan, mengapa justru tuhan yang tema utamanya ? Jawaban dari pertanyaan ini harus dikembalikan lagi kepada esensi dari ajaran tasawuf itu sendiri yakni mendekatkan diri sedekat mungkin kepada tuhan sehingga ia dapat melihatnya sendiri dengan matahari.
            Dalam ajaran islam tuhan memang dekat sekali dengan manusia. Dekatnya tuhan kepada manusia dijelaskan oleh Al-Qur’an, jika hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang aku, maka aku sangat dekat dan mengabulkan seruan orang yang memanggil jika aku dipanggil ( Qs. Al baqarah : 186 )
2.      Konsep Manusia Dalam Tasawuf
Manusia adalah alam kecil, sebagian dari alam besar yang ada diatas bumi, sebagian dari makhluk yang bernyawa. Proses tuhan menjadikan maklhluk dijelaskan oleh Harun Nasution. Sebelum menjadikan makhluk terlebih dahulu melihat pada dirinya sendiri. Dalam kesendiriannya itu terjadilah dialog antara tuhan dengan dirinya itu terjadilah dialog antara tuhan dengan dirinya sendiri, suatu dialog yang tidak mengandung kata-kata maupun huruf. Yang dilihat ALLaH adalah kemuliyaan dan ketinggian Drajatnya. Dan diapun cinta pada dirinya sendiri. Diapun mengeluarkan yang tiada bentuk dari dirinya yaitu Adam.
Dengan demikian dalam diri manusia terdapat unsur Lahut dan Nasut. Karena itu persatuan antar tuhan dan manusia dengan manusia sangat dimungkinkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar