Makalah
Arti pentingnya kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
A. Pembahasan
Pada tanggal 17 Agustus tahun 1945 atas
nama bangsa Indonesia Soekarno dan Muh Hatta telah memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia. sebuah peristiwa bersejarah bagi bangsa indonesia yaitu Kemerdekaan,
Sejak itu Bangsa Indonesia terbebas dari belenggu penjajah Belanda dan Jepang.
Kemerdekaan senantiasa mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan suatu
bangsa, Dalam hal ini kemerdekaan Indonesia mempunyai beberapa arti penting,
antara lain:
1.Proklamasi Kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945, merupakan puncak perjuangan bangsa ini. Jadi,
serangkaian perjuangan menentang kolonial akhirnya akan mencapai pada suatu
puncak, yakni kemerdekaan.
2.Dengan kemerdekaan, berarti bangsa
Indonesia mendapatkan suatu kebebasan. Bebas dari segala bentuk penindasan dan
penguasaan bangsa asing. Bebas menentukan nasib bangsa sendiri. Hal ini berarti
bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berdaulat, bangsa yang harus
memliki tanggung jawab sendiri dalam hidup berbangsa dan bernegara.
3.Kemerdekaan adalah suatu jalan
”jembatan emas” atau merupakan pintu gerbang untuk menuju masyarakat adil
dan makmur. Jadi, dengan kemerdekaan itu bukan berarti perjuangan bangsa sudah
selesai. Tetapi, justru muncul tantangan baru untuk mempertahankan dan
mengisinya dengan berbagai kegiatan pembangunan. Menurut kamus Bahasa
Indonesia, Merdeka ialah bebas dan lepas dari segala macam penjajahan.
Macam-macam Penjajahan tersebut bisa
berupa penjajahan fisik, ekonomi, politik dan sebagainya. Jika dibilang bangsa
Indonesia telah merdeka sepenuhnya? Maka jawabannya adalah belum. Karena masih
banyak penjajahan fisik, ekonomi bahkan politik. Parahnya lagi, penjajahan di
usia ke 68 tahun kemerdekaan Indonesia ini masih saja ada sebagian masyarakat
yang belum merasakan kemerdekaan sesungguhnya. Rakyat negeri ini, masih
bergelimang dalam kemiskinan dan penderitaan yang teramat menyakitkan. Masih
banyak bayi-bayi di negeri ini mengalami busung lapar, puluhan ribu para
pejuang masih berlindung dalam gubuk-gubuk yang kumuh. Jutaan petani yang terus
berteriak tak berdaya karena mahalnya harga pupuk oleh spekulan tengkulak dan
rentenir. Lihat pula buruh dan karyawan pabrik yang memerlukan asih memenuhi
kebutuhan hidup anak istrinya. Buruh pabrik atau kuli yang harus bermandi peluh
untuk memberi nafkah keluarga, sementara upah tidak memenuhui kebutuhan hidup
anak dan isterinyersebut dilakukan oleh sesama rakyat Indonesia sendiri.
B.Makna
Kemerdekaan Indonesia
Kemerdekaan
senantiasa mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa,
termasuk Indonesia.Proklamasi kemerdekaan indonesia dan pengakuannya oleh dunia
telah didapatkan bangsa ini dengan perjuangan berat tak kenal pamrih. Dengan
modal kemerdekaan, suatu bangsa akan memiliki harga diri dan dapat bersama-sama
duduk saling berdampingan dengan bangsa-bangsa di dunia.
Dalam
hal ini kemerdekaan Indonesia mempunyai beberapa arti penting, antara lain:
- Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, merupakan puncak perjuangan bangsa ini. Jadi, serangkaian perjuangan menentang kaum penjajah akhirnya akan mencapai pada suatu puncak, yakni kemerdekaan.
- Dengan kemerdekaan, berarti bangsa Indonesia mendapatkan suatu kebebasan. Bebas dari segala bentuk penindasan dan penguasaan bangsa asing. Bebas menentukan nasib bangsa sendiri. Hal ini berarti bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berdaulat, bangsa yang harus memliki tanggung jawab sendiri dalam hidup berbangsa dan bernegara.
- Kemerdekaan adalh "jembatan emas" atau merupakan pintu gerbang untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Jadi, dengan kemerdekaan itu bukan berarti perjuangan bangsa sudah selesai. Tetapi, justru muncul tantangan baru untuk mempertahankan dan mengisinya dengan berbagai kegiatan pembanguna.
Setelah
teks proklamasi selesai diketik oleh Sayuti Melik dan ditandatangani oleh
Soekarno dan Hatta malam itu, maka pada pagi harinya, tanggal 17 Agustus 1945
di rumah Ir. Soekarno, Pegangsaan Timur No.56 telah di adakan persiapan untuk
menyambut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sekitar 1.000 orang telah hadir untuk
menyaksikan peristiwa yang sangat penting itu. Tetapi rakyat sebagian besar
justru menuju ke tanah lapang Ikada. Karena tersebar berita bahwa proklamasi
akan di adakan di tanah lapang tersebut.
Pukul
09.55 WIB Bung Hatta datang dan langsung masuk ke kamar Ir. Soekarno. Kemudian
kedua pemimpin itu menuju ke ruang depan. Tepat pukul 10.00 WIB acara dimulai.
Ir. Soekarno tampil ke depan mikrofon. Ia berpidato sebagai pengantar, lalu
membacakan naskah Proklamasi yang telah ditandatangani Bung Karno dan Bung
Hatta.
Adapun
bunyi teks proklamasi itu adalah sebagai berikut:
Kami
bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal
yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara
seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta,
tanggal 17 bulan 8 Tahun '45
Atas
nama bangsa Indonesia
Soekarno
– Hatta
Setelah itu, maka para wartawan dan para pemuda mulai menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu melalui berbagai media, misalnya: radio, poster, surat kabar, selebaran, dan bahkan dari mulut ke mulut. Dengan demikian berita proklamasi itu cepat meluas ke seluruh wilayah negara Indonesia, bahkan ke luar negeri.
Dengan
tersiarnya berita tersebut ke luar negeri, maka 2 tahun kemudian Pemerintah RI
menerima pengakuan dari berbagai negara, misalnya Mesir. Libanon, Syiria,
Afganistan, Birma, Saudi Arabia, kemudian Yaman dan Rusia. Sebelum itu
sebenarnya secara fakta kemerdekaan RI sudah diakui oleh Inggris dan USA.
Sehari
setelah Proklamasi kemerdekaan, yakni tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan
sidang. Sidang ini menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:
- Mengesahkan UUD, yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945.
- Memilih Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai Presiden dn Wakil Presiden RI.
- Sebagai masa peralihan, Presiden untuk sementara dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
Sejak
saat itu pula secara nyata telah lahir negara kesatuan Republik Indonesia.
Secara nyata sebagai negara karena Indonesia telah memiliki syarat-syaratnya
sebagai negara. Syarat tersebut adalah: memiliki wilayah, penduduk atau bangsa
dan pemerintahan yang berdaulat.
C.Contoh
perilaku masyarakat
Tanggal
17 Agustus 1945 merupakan peristiwa detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia, dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 Tahun
Masehi atau bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun
Jepang. Detik-detik yang sangat bersejarah bagi bangsa indonesia itu
dilaksanakan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, sekarang disebut sebagai Jalan
Proklamasi No.1, Jakarta Pusat. Ir. Soekarno didampingi oleh Drs.
Muhammad Hatta membacakan teks naskah Proklamasi yang sebelumnya telah diketik
oleh Sayuti Melik.
Sikap
positif bukan berarti sikap yang penurut, namun lebih dari pada itu, yaitu
kreatif, kritis, mandiri dan berani membela kebenaran serta menjunjung tinggi
prinsipprinsip, asas-asas dan tujuan yang disepakati bersama. Oleh karenanya
sikap positif terhadap makna Proklamasi Kemerdekaan dan suasana kebatinan konstitusi
pertama adalah sikap kreatif, kritis, mandiri, berani membela kebenaran dan
menjunjung tinggi prinsip-prinsip, asas-asas serta tujuan hidup bernegara
sebagaimana telah dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan dan asas kerohanian
Pancasila serta nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Sebagai
bangsa Indonesia yang terlahir di bumi tanah air Indonesia kita harus menyadari
akan mulia dan terpujinya perjuangan para pendiri negara ini. Dengan gigih
mereka memperjuangkan kemerdekaan untuk lepas dari belenggu penjajah.
Pengorbanan diri sebagai pahlawan bangsa dalam mencapai suatu kemerdekaan
merupakan wujud tekad yang kuat dalam menentang penjajahan di muka bumi ini.
Oleh karenanya apa yang telah dilakukan dan diperjuangkan oleh para pendiri
negara, para pejuang bangsa, para pahlawan bangsa tidak boleh disia-siakan dan
harus dipertahankan serta diwujudkan dalam tindakan dan perbuatan nyata guna
mencapai tujuan nasional bangsa. Inilah wujud sikap positif untuk mengisi
kemerdekaan bangsa.
Sikap
positif terhadap proklamasi berarti menghargai perjuangan para pahlawan bangsa,
da sikap positif terhadap suasana kebatinan dan nilai-nilai Konstitusi pertama
berarti menjunjungtinggi cita-cita kehidupan bernegara dengan tata hukum
bernegara di dala kehidupan negara yang didirikan pada pada tanggal 17 Agustus
1945.
Penghargaan terhadap para pejuang
bangsa serta para pahlawan bangsa dapat ditunjukkan dengan berbagai upaya untuk
mengisi kemerdekaan guna menuju tercapainya tujuan nasional bangsa Indonesia.
Sedangkan menjunjung tinggi cita-cita kehidupan bernegara dapat ditunjukkan
dengan berbagai upaya agar kehidupan bernegara sesuai dengan tata aturan
bernegara yang diharapkan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
kegiatan, aktivitas dan perbuatan yang mengarah kepada tercapainya tujuan
nasional dalam tata aturan bernegara yang sesuai dengan hukum dasar negara, dan
ini dapat dilakukan dengan beberapa aktivitas, diantaranya:
- sebagai warganegara yang selalu taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
- berlaku jujur dalam setiap kata dan perbuatannya;
- belajar giat supaya menjadi warga negara yang cerdas berpendidikan yang maju setara dengan bangsa-bangsa dari negara-negara maju;
- membangun negara dengan memanfaatkan sumber daya alam untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia;
- meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mendirikan tempat-tempat usaha produktif untuk menampung tenaga kerja;
- menunjukkan rasa kebersamaan seluruh suku bangsa yang ada untuk saling membantu dalam melakukan pembangunan di seluruh wilayah ne-gara Republik Indonesia;
- memupuk tenggang rasa toleransi adanya perbedaan dengan tetap berpegang pada prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
- selalu setia kepada bangsa dan negara Republik Indonesia;
- selalu bekerja keras tanpa kenal menyerah untuk membangun negara;
- menentang segala penindasan yang dilakukan terhadap rakyat Indonesia;
- menghormati dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku;
- menghargai perbedaan pendapat,
- berlaku adil dalam mengambil keputusan,
- berperan serta dalam pelaksanaan pemilu,
- mendukung segala kebijakan politik pemerintah yang merakyat,
- rela berkorban untuk membela tanah air dari serangan musuh,
- selalu setia mempertahankan keutuhan wilayah negara.
- kritis terhadap kondisi kehidupan kesengsaraan rakyat;
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang proklamasi kemerrdekaan
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini memuat tentang “PROKLAMASI
KEMERDEKAAN ” yang menjelaskan bagaimana system politik ini lahir.
Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada guru Sejarah Kebudayaan Indonesia yang
telah membimbing penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
.......................................................................i
DAFTAR ISI
.....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
.................................................................1
1 Latar Belakang
...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1.Arti penting
kemerdekaan…………………………………………2
2.makna
kemerdekaan………………………………………………3
3.Contoh perilaku
masyarakat……………………………………...5
BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan
......................................................................................7
ii
BAB.1
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Pada tanggal 6 Agustus 1945
sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima
Jepang oleh Amerika Serikat
yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari
kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau “Dokuritsu Junbi Cosakai”, berganti nama
menjadi PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu
Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan
tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945,
bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang
menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh
Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.
1
BAB.
Penutup
Kesimpulan
Kesimpulan
Kemerdekaan senantiasa mempunyai
arti yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa, Dalam hal ini kemerdekaan
Indonesia mempunyai beberapa arti penting, antara lain:
1.Proklamasi Kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945, merupakan puncak perjuangan bangsa ini. Jadi,
serangkaian perjuangan menentang kolonial akhirnya akan mencapai pada suatu
puncak, yakni kemerdekaan.
2.Dengan kemerdekaan, berarti bangsa
Indonesia mendapatkan suatu kebebasan. Bebas dari segala bentuk penindasan dan
penguasaan bangsa asing. Bebas menentukan nasib bangsa sendiri. Hal ini berarti
bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berdaulat, bangsa yang harus
memliki tanggung jawab sendiri dalam hidup berbangsa dan bernegara.
3.Kemerdekaan adalah suatu jalan
”jembatan emas” atau merupakan pintu gerbang untuk menuju masyarakat adil
dan makmur. Jadi, dengan kemerdekaan itu bukan berarti perjuangan bangsa sudah
selesai. Tetapi, justru muncul tantangan baru untuk mempertahankan dan
mengisinya dengan berbagai kegiatan pembangunan. Menurut kamus Bahasa
Indonesia, Merdeka ialah bebas dan lepas dari segala macam penjajahan.
MAKALAH SEJARAH
ARTI PENTING KEMERDEKAAN
ARTI PENTING KEMERDEKAAN
Makalah ini disusun untuk guna
memenuhi tugas mata pelajaran ibu Endang,s.pd
Disusun
Oleh:
1. Nor Halimah
2. Naili Salamah
3. Nanda Meinastiti
4. Puji Ismiati
MADRASAH ALIYAH NEGERI BAWU JEPARA
( MAN BAWU JEPARA )
( MAN BAWU JEPARA )
TAHUN
PELAJARAN 2013 / 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar